Keza Felice
News Update
Loading...

Senin, 08 April 2024

2 Tempat Wisata Favorit di Kampung Halaman, Keindahan Alamnya Bikin Terpesona

2 Tempat Wisata Favorit di Kampung Halaman, Keindahan Alamnya Bikin Terpesona

 

Indonesia memiliki keindahan alam yang luar biasa. Karenanya tak sulit untuk menemukan destinasi wisata dengan pemandangan yang eksotis di berbagai daerah. Bahkan tak menutup kemungkinan ada beberapa tempat wisata favorit di kampung halaman kamu sendiri. 


Berbicara soal tempat wisata, di Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus juga memiliki berbagai destinasi wisata yang memesona. Keindahan alamnya akan menyegarkan mata saat memandangnya. Ini bisa menjadi rekomendasi tempat healing murah yang juga dapat kamu kunjungi saat berada di Kecamatan Air Naningan.


Tempat Wisata Favorit di Kampung Halaman


Air Naningan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Jika kebetulan kamu berkunjung ke kabupaten dengan slogan "Bumi Begawi Jejama" ini, tak ada salahnya untuk singgah ke Kecamatan Air Naningan. Pasalnya, di sinilah kamu dapat menjumpai destinasi wisata dengan pemandangan dan keindahan alamnya yang luar biasa.


Ini dia dua tempat wisata favorit di kampung halaman saya yakni Air Naningan. Check it out!


1. Air Terjun Tirai


Air Terjun Tirai menjadi salah satu tempat wisata favorit di kampung halaman. Destinasi wisata ini juga dikenal dengan nama Curug Tirai, yang diketahui memiliki ketinggian kurang lebih 40 Meter.   Penamaan Air Terjun Tirai ini berasal dari pemandangan menakjubkan ketika air yang mengalir tampak tersusun rapi hingga terlihat seperti tirai. 


Bahkan, bentuk tirainya juga tak hanya berada di satu titik saja, ada beberapa bagian air terjun seperti bertingkat di bagian atas. Karenanya pengunjung juga bisa menikmati panorama air terjun dari ketinggian dengan naik ke puncak. Aktivitas menantang ini justru disukai oleh banyak orang karena dianggap lebih mengesankan saat melihat air yang terjatuh dari atas. 


Di lokasi ini juga terdapat banyak bebatuan berwarna hitam yang bisa dijadikan spot berfoto yang keren. Air yang jatuh dari ketinggian dan tersapu oleh angin akan membuat kamu merasakan sensasi seperti berada di bawah hujan. Tentu saja rasanya sangat menyegarkan. 


Sehingga meskipun kamu belum berniat menceburkan diri ke kolam air terjun , tetapi kamu sudah bisa menikmati kesegarannya melalui embun yang tercurah. 


Jadi bisa dipastikan kamu bakal betah saat berkunjung ke tempat wisata ini. Karena lingkungan sekitar air terjun masih benar-benar terjaga keasriannya. 


Bagi kamu yang ingin merasakan sensasi kesegaran Air Terjun Tirai, destinasi ini berlokasi di Dusun Talang Suka Maju, Pekon Datar Lebuay, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus.


Sementara itu untuk tiket masuk kamu hanya perlu menggelontorkan uang sebesar Rp5.000, atau Rp10.000 untuk sewa ban tubing. Sedangkan untuk sewa atau menikmati wahana arung jeram kamu perlu membayar sebesar Rp25.000 per orang. Namun, untuk rumah pohon dan pondokan untuk beristirahat kamu tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis.


2. Bendungan Batu Tegi


Tak hanya Air Terjun Tirai saja yang memiliki pesona alam eksotis, Kecamatan Air Naningan juga mempunyai Bendungan Batu Tegi. Yang mana BT atau Bendungan Batu tegi ini tak hanya menjadi tempat wisata favorit di kampung halaman saja, tetapi juga telah menjadi bendungan terbesar di Lampung dan Asia Tenggara.


Bendungan Batu Tegi berada di antara dua lekukan bukit yang terbilang cukup tinggi. Sedangkan air pada bendungan ini menenggelamkan bukit tersebut. Tempat wisata ini bahkan telah diresmikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri ketika dirinya masih menjabat sebagai presiden.


Destinasi wisata ini berlokasi di Pekon Batu Tegi, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus, Lampung.


Sementara itu, harga tiket masuk Bendungan Batu Tegi juga terbilang sangat terjangkau. Yakni Rp3.000 per orang. Sedangkan biaya parkir mobil dan motor yakni Rp5.000 dan Rp2.000. Untuk kendaraan besar seperti bus dikenakan biaya sebesar Rp10.000. Jika kamu ingin menyewa perahu untuk menikmati segarnya air bendungan, kamu akan dikenakan biaya mula dari Rp10.000 atau harga bisa saja berubah tergantung jenis perahu dan kapasitas muatan yang dipilih.


Menariknya, saat kamu berkunjung di tempat wisata ini maka kamu dapat menikmati keindahan bukit-bukit yang menjulang mengelilingi bendungan. Jika kamu ingin mengabadikan momen berwisata dengan background anti maenstream, kamu bisa berfoto di leter S atau jalan berkelok yang membentuk angka 8. Dari lokasi ini kamu akan mendapatkan foto dengan latar belakang Bendungan Batu Tegi yang diapit oleh pegunungan. 


Bahkan, dari jalan menuju Bendungan Batu Tegi kamu juga bisa melihat keindahan alam bendungan yang sangat luas ini. Destinasi wisata seperti Bendungan Batu Tegi juga sangat cocok dikunjungi bersama pasangan hingga keluarga.





Inilah kedua tempat wisata favorit di kampung halaman yang sering kali saya dan teman-teman kunjungi. Karena keduanya memiliki jarak yang cukup dekat dengan kediaman keluarga saya. Jika kamu penasaran, cobalah untuk singgah saat berada di Kabupaten Tanggamus khususnya ketika sedang menginjakkan kaki di Kecamatan Air Naningan.

Minggu, 07 April 2024

Momen Ramadan yang Tak Terlupakan Tahun 2024

Momen Ramadan yang Tak Terlupakan Tahun 2024

 

Awalnya tidak pernah terbayangkan saat mengikuti challenge Blogger Perempuan dengan keyword "Momen Ramadan yang Tak Terlupakan" yang akan saya tulis justru bukan momen menyenangkan. Ya, yang semula berjalan baik-baik saja bagi saya dan keluarga di Ramadan kali ini, ternyata di penghujung bulan puasa kami justru mendapat ujian yang bagi saya ini cukup berat.


2024 menjadi tahun pertama bagi saya dalam menjalankan ibadah puasa dengan peran sebagai seorang ibu dengan bayi berusia 6 bulan. Tentu menyenangkan karena impian pernikahan untuk menjalankan Ramadan bersama  anak telah terwujud. Setelah Ramadan berjalan beberapa hari, kami mulai mempersiapkan kebutuhan lebaran seperti pakaian, kue, dan banyak lainnya. 


Akan tetapi, yang tidak pernah terduga yaitu ujian yang Allah berikan pada pundak saya dan suami di penghujung Ramadan ini. Tepatnya ketika putri saya mengalami demam pada tanggal 5 April pukul 03.00 WIB. Awalnya hanya demam biasa, tetapi setengah jam kemudian anak saya buang air besar dengan tekstur yang encer. 


Saya langsung tahu dia sedang tidak dalam kondisi yang baik. Dan ternyata benar saja, intensitas buang air besar pun terus meningkat hingga badannya semakin lemas. Sejak pukul 03.00 itulah Ashfa tidak mau lepas dari gendongan saya kecuali sedang dibersihkan pupnya. 


Karena kondisinya tak membaik hanya dengan obat Paracetamol anak, akhirnya saya dan suami membawa Ashfa ke Puskesmas, sebab bidan setempat memang sedang tidak di rumah. Setelah ke Puskesmas kami mendapatkan obat untuk mengatasi diare dan demam Ashfa. Namun, hingga waktu Magrib intensitas pupnya tidak juga berkurang.


Tubuhnya pun semakin lemas dan selama seharian Ashfa tidak mau bersuara atau tertawa. Namun, saya tetap berpikir positif bahwa mungkin saja obatnya sedang proses untuk memberikan efek baik. Sayangnya keyakinan tersebut terpatahkan.


Saat berbuka puasa saya baru sempat meminum es buah. Kebetulan di rumah sedang kumpul keluarga besar suami. Jadi momen berbuka puasa menjadi lebih ramai daripada biasanya. Akan tetapi, saat sedang menikmati segarnya es, saya merasa Ashfa pup kembali. Akhirnya saya pun bermaksud membersihkan pup Ashfa di kamar. Namun, saya merasa sangat khawatir sebab Ashfa tak berhenti mengeluarkan feses. 


Karena tidak mau terjadi hal buruk pada anak, saya pun langsung menghubungi bidan setempat melalui telepon WhatsApp. Saya langsung mengatakan setiap detail kondisi yang Ashfa alami setelah memastikan bahwa ibu bidan sudah dalam kondisi santai. Hingga akhirnya beliau menyarankan untuk segera membawa Ashfa ke Rumah Sakit.


Mungkin saya tidak sendiri sebagai seorang ibu merasa terkejut atas kabar seperti itu. Namun, sungguh sebagai ibu muda yang mengurus anak pertama, saran membawa anak ke rumah sakit benar-benar menjadi pukulan untuk hati dan pikiran ini. Spontan saya menangis sesegukan karena tidak bisa membayangkan betapa sakit dan tak nyamannya Ashfa. Tangannya yang masih kecil harus ditembus jarum infus. 


Namun, tak ada pilihan lain bila saya ingin memberikan perawatan terbaik untuk anak. Saya harus berani menjalani takdir meskipun sesak di dada. Ashfa memang harus segera mendapatkan pertolongan dari paramedis sebelum dehidrasi. Sehingga dia bisa mendapatkan perawatan dengan baik dan cepat sembuh.


Setelah musyawarah singkat dengan suami, kami akhirnya memilih membawa Ashfa ke RSIA Mutiara Hati. Sesampainya di sana Ashfa langsung mendapatkan penanganan dari perawat dan dokter umum sebab dokter anak tidak hadir saat malam. Mulai dari pemeriksaan suhu tubuh sampai tanya jawab singkat dengan saya sebagai orangtua. Dari tanya jawab tersebut akhirnya diputuskan bahwa Ashfa harus dirawat.

Foto tangan Ashfa yang diinfus

Suami pun langsung melakukan pendaftaran rawat inap. Di sisi lain Ashfa juga terus mendapatkan perawatan mulai dari pasang infus hingga obat. Meski ada drama menangis karena tentu sakit rasanya saat dipasang infus, tetapi Ashfa bisa tenang kembali setelah semua peralatan beres terpasang. Hanya saja hingga sekarang dia masih sedikit trauma saat melihat perawat. Ashfa jadi takut dan tatapannya tegang saat ada perawat masuk ruangan, maklum karena dia baru dipasang infus dan sempat gagal satu kali.


Malam pertama di rumah sakit Ashfa masih sering buang air besar. Dia diare dan demam. Hasil dari pemeriksaan darah dikatakan bahwa ada bakteri dalam pencernaan Ashfa.  Saya pikir ini karena Ashfa sering memasukkan mainan ke mulut saat merangkak. Beberapa waktu lalu juga sempat meminum air yang terkontaminasi sabun. 


Waktu itu sumur kami memang sempat terkena air sabun karena hujan deras melanda, air comberan pun meluap. Tanpa kami sadari ternyata limbah air sabun mencemari air sumur. Tapi beruntungnya waktu itu —saat berbuka puasa, saya langsung sadar bahwa air sumur rasanya mulai berubah sehingga kami berhenti konsumsi air sumur. Tapi sayangnya Ashfa sudah sempat meminum air tersebut. Sehingga ada kemungkinan efeknya justru baru terasa sekarang.


Balik lagi soal rumah sakit, sampai sekarang Ashfa masih dirawat. Tekstur fesesnya masih benyek dan berair. Saya belum tahu kapan Ashfa diizinkan pulang dan dinyatakan sembuh. Saya tidak pernah merasa tenang dan terus khawatir. Apalagi kalau Ashfa banyak gerak, takut infusnya tercabut tanpa sengaja.


Apalagi sekarang ada iritasi di dekat saluran pembuangan Ashfa. Jadi dia yang semula anteng, diem, dan gak rewel sekarang selalu merengek saat diganti diapersnya. 


Dokter juga masih menganjurkan Ashfa untuk dilanjutkan perawatannya. Yang artinya kami harus tetap di rumah sakit untuk hari ini (07/04). 


Dan yang menambah kepedihan hati saya, pagi ini tepatnya tanggal 7 April, saya baru tahu kalau ibu mertua juga sakit di rumah. Bahkan semalam kondisinya sempat drop hingga tak sadarkan diri. Beruntungnya ada keluarga kakak ipar dari Bekasi yang sudah mudik dan stay di rumah ibu. Juga ada keluarga adik ipar turut datang. Sementara saya dan suami di rumah sakit mengurus anak. Namun, tetap saja hati ini pedih sekali memikirkan orang-orang yang saya sayangi sakit bersamaan. Sedangkan lebaran tinggal menghitung hari.


Jadi mana mungkin saya bisa melupakan kejadian ini? Momen Ramadan yang saya harap berisi kebahagiaan, kumpul bersama keluarga besar, ternyata malah datang musibah ini. Saya takut sekali jika mendengar kata "dirawat" karena sebelumnya saya pernah beberapa kali mengalami hal buruk sampai harus dilarikan ke rumah sakit. Dan sekarang saya tidak menduganya bahwa putri kecil saya harus dirawat karena diare di usianya yang masih 6 bulan. 


Karenanya sulit bagi saya untuk melupakan momen ramadan tahun ini. Karena lukanya dalam sekali. Ini pukulan bagi saya sebagai seorang ibu baru. Namun, beruntungnya saya memiliki pasangan hidup yang siaga, yang selalu tanggap terhadap kebutuhan keluarga sehingga Ashfa dapat ditangani tepat waktu.


Untuk pelayanan RSIA Mutiara Hati juga sangat memuaskan. Ashfa Insya allah mendapatkan perawatan terbaik. Semoga Ashfa cepat sehat dan bisa segera pulang sebelum lebaran Idulfitri tiba. Dan semoga momen Ramadan yang tak terlupakan tahun 2024 yang pedih ini dapat terganti dengan kebahagiaan. Aamiin.

5 Tempat Wisata Religi di Indonesia yang Populer, Mana yang Pernah Kamu Kunjungi?

5 Tempat Wisata Religi di Indonesia yang Populer, Mana yang Pernah Kamu Kunjungi?

Tempat wisata religi di indonesia
Ilustrasi edited by Keza Felice

Bulan Ramadan tak hanya menjadi momen untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya. Akan tetapi, bulan puasa juga menjadi salah satu waktu yang dinanti-nantikan oleh banyak orang untuk melakukan kegiatan tertentu. Misalnya untuk mengunjungi tempat tempat wisata religi di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah.

Tak hanya untuk menikmati waktu liburan, melakukan perjalanan wisata religi juga akan menjadikan Ramadan semakin berkesan. Kamu juga bisa mendapatkan manfaat dari kunjungan religi tersebut, salah satunya seperti bertambahnya iman kepada Allah.

Jika diartikan secara sederhana, wisata religi merupakan kunjungan atau ziarah yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok ke tempat atau situs penting terkait dengan penyebaran suatu agama. Mulai dari masjid, candi, hingga makam tokoh terkemuka.

Tempat Wisata Religi di Indonesia

Tak hanya dapat menambah wawasan sejarah saja, tetapi wisata religi akan memberikan pengalaman seru dan penuh makna, apalagi bila dilakukan saat Ramadan. Di Indonesai sendiri terdapat berbagai tempat wisata religi yang bisa dikunjungi, beberapa di antaranya seperti berikut ini.

1. Masjid Raya Baiturrahman

Tentunya kamu tak asing lagi mendengar nama Masjid Raya Baiturrahman ini, bukan? Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Kesultanan Aceh. Letaknya berada di Kota Banda Aceh yang telah berdiri sejak tahun 1879. Masjid ini menjadi salah satu simbol agama, kekuatan, buadaya, serta perjuangan rakyat Aceh.

Tak heran bila Masjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu tujuan tempat wisata religi di Indonesia. Karena tak hanya menjadi peninggalan bersejarah saja, tetapi masjid ini pun menjadi landmark istimewa Kota Aceh. Hal ini dikarenakan Masjid Raya Baiturrahman masih tetap berdiri kokok walaupun dihantam bencana besar berupa gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam.

2. Makam Wali Songo

Tempat wisata religi di Indonesia yang sangat populer salah satunya yakni Makam Wali Songo. Seperti diketahui bahwa Wali Songo merupakan sosok pendakwah atau penyebar agama Islam di Pulai Jawa pada abad ke-14.

Baca Juga: 6 Kegiatan Ini Bikin Ngabuburit Ramadan Makin Seru, Sudah Coba?

Melakukan kunjungan wisata religi ke makam Wali Songo ini bertujuan untuk mengenang tauladan dan kegigihan para wali yang telah mengajarkan serta menyebarkan ajaran agama Islam di Indonesia.

Terdapat sembilan makam Wali Songo yang tersebar di beberapa daerah di Pulau Jawa. Seperti yang diketahui bahwa lima di antaranya berada di Jawa Timur. Yang meliputi makam Sunan Giri (Gresik), Syekh Maulana Malik Ibrahim (Gresik), Sunan Ampel atau Raden Rahmat (Surabaya), Sunan Bonang (Tuban), dan Sunan Drajat (Lamongan).

Sementara itu tiga makam lainnya berada di Jawa Tengah, di antaranya makam Sunan Kalijaga (Demak), makam Sunan Muria atau Raden Umar Said (Kudus), dan Makam Sunan Kudus atau Ja’far Ash-Shadiq (Kudus). Sedangkan makan Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah berada di Cirebon (Jawa Barat).

3. Masjid Terapung

Tempat wisata religi di Indonesia lainnya yang bisa kamu kunjungi yakni Masjid Terapung yang berada di Makassar, Sulawesi Utara. Masjid Amirul Mukmin atau yang dikenal dengan nama Masjid Terapung ini memiliki arsitektur berbentuk menyerupai rumah panggung tradisional khas Makassar dan Bugis.

Jika berkunjung ke Masjid Terapung ini kamu akan dibuat terpesona oleh bentuk bangunan dan perpaduan warna masjidnya. Yang mana masjid ini memiliki perpaduan warna putih dengan abu-abu yang menimbulkan kesan teduh dan nyaman.

Masjid ini juga memiliki tiga lantai dengan perpaduan konsep modern, minimalis, dan kontemporer. Meskipun begitu konsep Masjid Terapung tetap islami. Masjid ini akan tampak jauh lebih indah ketika menjelang waktu matahari tenggelam.

Baca Juga: 5 Tips Skincare Rutin untuk Ramadan, Kulit Tetap Sehat Terawat!

4. Istana Maimun

Istana Maimun ini berada di Sumatera Utara tepatnya di Kota Medan. Istana ini merupakan peninggalan Kerajaan Deli yang dibangun atas perintah Sultan Deli di tahun 1888.

Istana Maimun ini sangat kental dengan corak Melayu. Tampilannya semakin mewah dengan paduan gaya arsitektur budaya Persia dan Eropa. Selain itu nuansa Melayu di Istana Maimun juga tampak mendominasi warna kuning serta atap istana yang berbentuk limas. Sedangkan nuansa Eropa pada Istana Maimun ini dapat dilihat dari perwujudan arsitektur tiang-tiang penyangganya, kubah, dan juga dinding vertikal.

5. Masjid Agung Jawa Tengah (Semarang)

Tempat wisata religi di Indonesia yang tak kalah populernya yakni Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) yang berada di pusat Kota Semarang. Masjid ini mempunyai desain bangunan dalam gaya arsitektur Islam, Jawa, dan Romawi.

Masjid Agung Jawa Tengah memiliki daya tarik tersendiri yang menjadikannya sebagai tempat wisata populer. Yakni adanya Menara Al Husna atau Al Husna Tower dengan ketinggian 99 meter serta memiliki payung hidrolik raksasa yang mirip dengan payung di Masjid Nabawi, Mekah. Itulah mengapa banyak wisatawan yang melakukan kunjungan religi ke MAJT ini untuk merasakan suasana di Mekah walaupun sebenarnya hanya berada di dalam negeri.

Selain menjadi tempat ibadah, Masjid Agung Jawa Tengah juga menjadi objek wisata terpadu, pusat syiar agama Islam, dan pusat pendidikan.

 

Dari kelima tempat wisata religi tersebut adakah yang sudah pernah kamu kunjungi? Sebenarnya ada banyak sekali tempat wisata religi di Indonesia lainnya. Karenanya tak menutup kemungkinan kamu juga memiliki kisah menarik di salah satu tempat wisata religi di Indonesia. Jika kamu ingin melakukan perjalanan wisata religi, beberapa tempat tersebut wajib masuk list tujuanmu berikutnya!


Jumat, 05 April 2024

   5 Kegiatan Sosial di Bulan Ramadan yang Bisa Dilakukan, Berguna untuk Sesama!

5 Kegiatan Sosial di Bulan Ramadan yang Bisa Dilakukan, Berguna untuk Sesama!

Kegiatan sosial di bulan ramadan
Ilustrasi by keza felice

Bulan Ramadan dikenal sebagai bulan penuh berkah dan penuh ampunan. Di mana pada bulan ini dibukalah setiap pintu-pintu surga dan ditutupnya pintu-pintu  neraka. Oleh sebab itulah banyak orang Islam berlomba-lomba melakukan kebaikan di bulan Ramadan ini. Salah satunya dengan melakukan kegiatan sosial di bulan Ramadan.

Melakukan kegiatan sosial berpotensi meningkatkan keimanan serta menambah amal ibadah hingga berlipat ganda. Setidaknya terdapat berbagai manfaat ketika melakukan kegiatan sosial, seperti memperkuat silaturahmi, menjaga kesehatan fisik, saling menyayangi antar sesama, hingga adanya rasa empati. Tentunya di balik kegiatan tersebut terdapat sebuah hikmah besar, yakni dapat bermanfaat dan berguna untuk orang lain.

Kegiatan Sosial di Bulan Ramadan yang Bisa Dilakukan

Kegiatan sosial di bulan Ramadan bisa dilakukan oleh siapa pun, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kegiatan ini pada umumnya dilakukan secara bersama-sama. Karena bentuk kegiatannya yakni sosial maka dalam penerapannya pun akan melibatkan peran masyarakat.

Oleh sebab itulah kegiatan sosial di bulan Ramadan ini memiliki berbagai bentuk. Begitu pun dengan sasaran masyarakat yang ingin dilibatkan yang juga cukup beragam. Misalnya untuk masyarakat umum, untuk anak-anak jalanan, kaum duafa, untuk anak-anak yatim, dan masih banyak lainnya.

Berikut beberapa jenis kegiatan sosial di bulan Ramadan yang bisa kamu lakukan.

1. Berbagi Takjil Gratis

Kegiatan sosial di bulan Ramadan yang satu ini sudah sangat sering dilihat baik secara online melalui media sosial maupun secara offline. Biasanya saat azan magrib tiba, banyak orang yang masih berada di perjalanan sehingga mereka tak sempat mencari takjil atau makanan untuk berbuka puasa.

Karenanya untuk membantu mereka dalam membatalkan puasa segera setelah azan magrib tiba, kamu bisa melakukan kegiatan sosial dengan membagikan takjil gratis.

Kamu dan rekan atau keluarga bisa terjun langsung ke jalan menjelang waktu berbuka puasa. Biasanya akan ada banyak orang yang berlalu lalang dan terburu-buru pulang agar bisa berbuka puasa dengan segera.

Jadi, kamu bisa membagikan takjil kepada mereka untuk berbuka puasa. Sehingga walaupun belum sampai di rumah pada waktu berbuka, takjil yang kamu bagikan dapat mereka konsumsi untuk membatalkan puasa sekaligus mengatasi dahaga.

2. Sahur On The Road

Kegiatan sosial di bulan Ramadan seperti Sahur On The Road ini juga sangat membantu bagi yang membutuhkan lho. Yang mana kegiatan ini dapat dilakukan dengan membagikan hidangan sahur.

Pada umumnya kegiatan ini dilakukan oleh komunitas tertentu sebagai bentuk toleransi dan kasih sayang mereka kepada sesama. Akan tetapi tak ada salahnya bila kamu juga melakukannya bersama dengan anggota keluarga lainnya.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Pakaian Lebaran agar Nyaman saat Dipakai, Jangan Sampai Menyesal!

Sahur On The Road juga dapat dilakukan di berbagai titik pembagian. Tak hanya memberikan makanan secara gratis, adanya kegiatan ini juga membuat penerimanya merasa bahagia. Pasalnya, mereka bisa tetap mengonsumsi makanan sebagai 'bekal' menahan lapar dan haus selama seharian. 

Meski demikian, ketika hendak melakukan kegiatan Sahur On The Road ini pastikan kamu telah mengikuti arahan dan himbauan dari petugas keamanan setempat. Serta tetap patuhi aturan lalu lintas sehingga kegiatanmu tidak menghambat aktivitas lain.

3. Memberi Santunan panda Anak Yatim

Memberi santunan atau menyantuni anak yatim juga termasuk kegiatan sosial di bulan Ramadan yang sangat baik untuk dilakukan. Kegiatan ini bukan hanya soal berbagi, tetapi juga menghadirkan kebahagiaan kepada mereka.

Seperti yang diketahui bahwa menyantuni anak yatim akan membuat umat Islam dijauhkan dari siksaan hari kiamat. Juga akan membuat umat muslim semakin dekat dengan Rasulullah SAW.

Karenanya apabila kamu memiliki rezeki yang cukup atau bahkan berlebih, kegiatan sosial di bulan Ramadan seperti ini bisa kamu coba lakukan. Sekecil apa pun santunan yang kamu berikan pasti akan bermanfaat untuk mereka yang menerimanya.

Baca Juga: 5 Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia yang Populer dan Meriah

4. Bersih-bersih Lingkungan

Kegiatan sosial di bulan Ramadan yang satu ini sudah tak asing lagi, bukan? Kegiatan sosial ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang asri, bersih, dan indah sehingga akan lebih nyaman dipandang. Lagi pula seperti yang diketahui bahwa menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan merupakan salah satu bagian dari iman.

Selain mendapatkan pahala dari Allah, kegiatan sosial bersih-bersih lingkungan juga akan mempererat hubungan silaturahmi dengan para tetangga. Karena pada saat beraktivitas bersama inilah kamu dan warga sekitar dapat bertegur sapa dengan lebih akrab daripada biasanya.

5. Membersihkan Masjid dan Mushola

Tak hanya lingkungan saja yang dibersihkan, tetapi kamu juga  bisa melakukan kegiatan sosial di bulan Ramadan dengan membersihkan masjid dan mushola yang ada di sekitar tempat tinggalmu. Tak hanya menghemat pengeluaran, kegiatan ini juga akan menghemat waktu dan tenaga.

Namun, bila dilakukan dengan tulus dan ikhlas maka besar kemungkinan kamu akan mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah. Selain itu setelah masjid dan mushola bersih dan rapi, masyarakt yang akan beribadah pun semakin nyaman. Sehingga kamu pun akan turut mendapatkan pahala ketika mereka dapat melakukan ibadah dengan baik.

 

Apakah kamu tertarik  melakukan beberapa kegiatan sosial di bulan Ramadan ini? Kamu dapat mencobanya mulai dari yang paling ringan target hingga pendanaannya. Yang terpenting pastikan kamu melakukan kegiatan sosial tersebut dengan hati yang lapang, ikhlas, dan tulus karena Allah. Sehingga apa yang kamu kerjakan akan bernilai pahala dan dilipatgandakan.

Kamis, 04 April 2024

5 Tips Memilih Pakaian Lebaran agar Nyaman saat Dipakai, Jangan Sampai Menyesal!

5 Tips Memilih Pakaian Lebaran agar Nyaman saat Dipakai, Jangan Sampai Menyesal!

 

Tips memilih Pakaian Lebaran

Selain kedatangan bulan Ramadan, masyarakat muslim juga begitu antusias untuk merayakan Idulfitri. Yang mana sebelum itu mereka telah  menjalankan ibadah puasa selama satu bulan lamanya. Karenanya momen lebaran pun tak kalah pentingnya untuk disambut dengan kebahagiaan. Salah satunya dengan menggunakan pakaian terbaik yang dimiliki. Oleh sebab itulah ada beberapa tips memilih pakaian lebaran yang dapat kamu terapkan untuk memperoleh pakaian yang baik dan nyaman saat digunakan.

Selain mandi dan menggunakan wewangian, mengenakan pakaian terbaik juga merupakan sunnah yang dapat dilakukan di Hari Raya Idulfitri. Meski demikian, tetap dianjurkan agar tidak mengenakan pakaian yang bertentangan dengan ketentuan Islam. Juga tidak perlu berlebih-lebihan karena sifat tersebut hanya akan menimbulkan persaingan antar sesama.

Tips Memilih Pakaian Lebaran yang Nyaman Dipakai

Seperti yang diketahui bahwa Idulfitri identik dengan pakaian baru dan juga kue khas lebaran. Meskipun tidak semua orang mengenakan pakaian baru, tetapi biasanya mereka akan mengenakan pakaian yang dianggap spesial dan telah dimiliki sebelumnya.

Akan tetapi tak ada salahnya juga bila kamu ingin membeli pakaian baru hanya untuk lebaran. Agar tidak salah dan akhirnya menyesal setelah mendapatkannya, kamu dapat mempertimbangkan beberapa tips memilih pakaian lebaran berikut ini.

1. Pilih Bahan yang Tepat

Pemilihan bahan harus diperhatikan untuk mendapatkan pakaian lebaran yang nyaman dipakai. Pasalnya, kegiatan saat lebaran akan membuat tubuh mudah mengeluarkan keringat. Oleh sebab itulah kamu perlu memilih bahan pakaian yang dapat menyerap keringat sehingga pakaian tidak tampak basah dan tubuh tetap terasa segar.

Apabila kamu menyukai bahan katun, ada beberapa jenis katun yang bisa didapatkan. Mulai dari katun paris, katun jepang, atau bisa juga dengan katun rayon. Hanya saja jenis katun rayon memang lebih gampang kusut, karenanya kamu harus lebih hati-hati saat memakainya.

Selain bahan katun kamu juga bisa memilih busana berbahan linen. Diketahui bahwa bahan linen memiliki serat alami yang mampu memberikan sensasi adem di kulit.

2. Sesuaikan dengan Gayamu

Tips memilih pakaian lebaran yang juga harus diperhatikan yakni menyesuaikan jenis pakaian dengan gayamu. Meskipun tak ada larangan untuk mengenakan pakaian sesuai trend, tetapi ada baiknya bila kamu membelinya karena memang menyukai pakaian tersebut dan merasa nyaman memakainya.

Apabila kamu hanya membeli pakaian sekadar untuk mengikuti trend yang sedang viral, besar kemungkinan nantinya kamu akan merasa kurang nyaman. Sehingga ini justru memunculkan rasa tidak percaya diri dalam beraktivitas selama lebaran. 

Kamu bisa tetap menyesuaikan pakaian dengan gayamu sendiri. Sehingga kamu bisa merasa lebih santai dan tenang saat menggunakannya tanpa ada rasa khawatir bahwa penampilanmu akan dijadikan bahan obrolan yang tak menyenangkan.

3. Pastikan Kamu Merasa Nyaman

Saat membeli pakaian kamu pasti bisa merasakan kenyamanan, bukan? Jadi jangan memaksa membeli bila kamu ragu atau memang tidak menyukainya walaupun pakaian tersebut tampak bagus dan elegan. Karena akan sia-sia bila kamu membeli pakaian tanpa ada kenyamanan saat memakainya. Ini hanya akan merugikan dirimu sendiri karena bisa memunculkan rasa tidak percaya diri ketika mengenakannya.

Pada akhirnya kamu menjadi malu untuk berbaur dengan sesama. Padahal Idulfitri merupakan salah satu momen terbaik untuk menjalin dan mempererat silaturahmi. Oleh sebab itulah pastikan kamu memilih baju lebaran dengan bahan dan model yang benar-benar disukai. Karena ini akan meningkatkan kepercayaan dirimu secara otomatis sehingga momen lebaran akan terasa lebih spesial.

4. Membeli Pakaian Sesuai dengan Bentuk Tubuh

Menyesuaikan pakaian dengan bentuk tubuh juga merupakan tips memilih pakaian yang tak boleh dilewatkan. Kamu pasti tahu bahwa pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh akan membuat kamu tampak cantik atau tampan, serta lebih percaya diri saat menggunakannya.

Tentunya kamu tak ingin terlihat ‘tenggelam’ di dalam balutan pakaian tersebut, bukan? Oleh sebab itulah kamu harus memperhatikan bentuk tubuhmu dan carilah pakaian yang sesuai. Dengan begitu akan muncul kesan ‘seimbang’ yang akan menambah citra baik pada dirimu.

5. Sopan

Poin penting saat memilih pakaian lebaran yakni kesopanan. Meskipun pada hari-hari biasanya kamu lebih nyaman dan senang mengenakan pakaian terbuka, tetapi saat lebaran sebaiknya kamu menggunakan pakaian yang tertutup dan sopan.

Tentu saja rasanya sangat tak etis bila kamu mengenakan pakaian seksi di Hari Raya Idulfitri yang biasanya dimanfaatkan untuk bersilaturahmi dengan keluarga dan tetangga. Apabila kamu ingin tetap tampil modis dan stylish, cobalah mengenakan gamis, tunik, atau kaftan misalnya. Kamu juga perlu menyempurnakan pakaianmu dengan kerudung. Atau bisa juga  menyesuaikannya dengan selera dan gayamu. Akan tetapi pastikan kamu menggunakan pakaian yang sopan dan tertutup sehingga akan lebih nyaman dilihat dan dikenakan.

 

Agar lebaran bisa menjadi momen yang menyenangkan dan berkesan, kamu dapat memulainya dari pakaian yang dikenakan. Kamu bisa melakukan beberapa tips memilih pakaian lebaran tersebut untuk mendapat baju yang sesuai dengan dirimu. Tentunya pakaian yang tepat akan mendatangkan rasa nyaman, sehingga aktivitasmu tidak terhambat!

 5 Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia yang Populer dan Meriah

5 Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia yang Populer dan Meriah

 

Tradisi ramadan di berbagai daerah di indonesia
Ilustrasi edited by keza felice

Bulan Ramadan selalu dinanti-nantikan oleh umat Islam. Seluruh umat muslim menyambut momen spesial ini dengan suka cita. Bahkan tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia pun sangat beragam. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memeriahkan bulan penuh berkah ini.

Berbagai tradisi ramadan juga dilakukan secara turun-temurun. Selain memeriahkan suasana Ramadan, hal ini juga bertujuan untuk melestarikan budaya dan adat istiadat setempat. Karenanya tak heran bila di balik kemeriah setiap tradisi yang ada di Indonesia memiliki makna mendalam.

Misalnya saja untuk menjalin silaturahmi, saling memaafkan dan mendoakan, atau karena ingin memeriahkan kehadiran bulan suci Ramadan.

Tradisi Ramadan di Berbagai Daerah di Indonesia

Seperti diketahui bahwa di setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai budaya dan tradisi yang berbeda. Salah satunya tradisi dalam menyambut ataupun memeriahkan bulan Ramadan. Menyadur dari berbagai sumber, berikut beberapa tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia yang dapat diketahui bersama.

1. Balimau (Sumatera Barat)

Balimau menjadi salah satu tradisi menyambut bulan Ramadan yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di Provinsi Sumatera Barat. Tradisi Balimau ini biasanya dilakukan satu hari sebelum puasa dimulai.

Balimau menjadi salah satu tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia yang ternyata tak jauh berbeda dari padusan. Akan tetapi tradisi Balimau ini biasa dilakukan oleh orang-orang Minangkabau.

Tradisi ini dilaksanakan dengan mandi menggunakan jeruk nipis. Mandi pun dilakukan di aliran air sungai atau bisa juga di pemandian lainnya. Salah satu tujuan dari Balimau yakni karena tak semua orang bisa mandi menggunakan air bersih atau karena tidak adanya ketersediaan sabun.

Baca Juga: Susu Kambing Etawa Terbaik Tahun 2024, Rasa Nikmat Banyak Manfaat!

Oleh sebab itulah Balimau dilakukan menggunakan jeruk nipis atau limau untuk membersihkan diri dari keringat dan kuman. Sehingga diharapkan puasa yang dilaksanakan keesokan harinya bisa berjalan dengan baik dan lancar dengan kondisi tubuh yang sehat. Pada umumnya Balimau dilakukan bersama-sama di pemandian yang telah ditentukan.

2. Munggahan (Jawa Barat)

Salah satu tradisi ramadan di berbagai daerah di Indonesia yakni munggahan. Tradisi yang satu ini sudah tak asing lagi di pendengaran, bukan? Munggahan ini biasanya dilakukan seminggu atau justru dua minggu sebelum datangnya bulan Ramadan.

Tradisi masyarakat Jawa Barat ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Sunda dengan berkumpul bersama keluarga, tetangga, atau lainnya. Kemudian mereka akan melakukan silaturahmi dengan saling memaafkan, makan bersama atau yang dikenal dengan sebutan botram. Selain itu tentu saja munggahan diisi dengan berdoa bersama untuk kelancaran puasa Ramadan hingga selesai.

Tak hanya di Jawa Barat saja, munggahan juga kini dilakukan di berbagai daerah yang ada di Indonesia. Biasanya di beberapa daerah lain tradisi ini dilakukan satu hari menjelang puasa Ramadan.

3. Nyorog (Betawi)

Biasanya masyarakat Betawi akan melakukan tradisi Nyorog dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan. Umumnya tradisi Nyorog dilakukan dengan membagikan bingkisan atau  parsel kepada sanak saudara maupun keluarga yang tinggalnya berjauhan.

Selain itu tradisi Nyorog juga melibatkan makanan khas Betawi. Yang mana biasanya makanan khas yang dibagikan dalam tradisi Nyorog sangat beragam, ehseperti ikan bandeng, sayur gabus pucung, serta olahan daging kerbau. Atau bisa juga dengan membagikan kue ataupun bahan-bahan makanan mentah, di antaranya susu, kopi, gula, hingga beras.

Baca Juga: 5 Tips Skincare Rutin untuk Ramadan, Kulit Tetap Sehat Terawat!

Tradisi Nyorog ini dilakukan sebagai tanda penghormatan dari orang yang lebih muda kepada yang lebih tua. Selain itu biasanya tradisi ini dilakukan oleh pasangan yang baru sana menikah ke orang tua mereka masing-masing.

4. Meugang (Aceh)

Tradisi menyambut Ramadan juga dilakukan oleh masyarakat Aceh dengan tradisi Meugang. Tradisi ini ternyata sudah ada sejak penyebaran agama Islam di Aceh, yaitu sekitaran abad ke-14.

Biasanya tradisi ini dilakukan dengan memberikan hidangan daging kerbau atau sapi. Pada umumnya menjelang dilaksanakannya tradisi Meugang ini, masyarakat Aceh beramai-ramai memenuhi pasar untuk mencari daging sapi.

Tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia seperti Aceh ini umumnya dilakukan tiga kali dalam satu tahun. Di antaranya yakni menjelang bulan Ramadan, dua hari menjelang Hari Raya Idulfitri, dan juga dua hari menjelang Hari Raya Iduladha.

5. Nyadran (Jawa)

Salah satu ritual masyarakat Jawa khususnya Jawa Tengah dalam menyambut datangnya bulan Ramadan yakni tradisi Nyadran. Yang diambil dari bahasa Sansekerta “Sraddha” yang memiliki arti keyakinan.

Biasanya tradisi Nyadran ini dilakukan dengan membersihkan makam leluhur atau sanak saudara hingga keluarga yang sudah lebih dahulu meninggal dunia, melakukan tabur bunga, hingga kenduri.

Akan tetapi tradisi Nyadran ini tidak dilaksanakan beberapa hari sebelum Ramadan, melainkan pada setiap hari ke-10 bulan Rajab. Atau juga ketika tiba bulan Syaban. Setelah melakukan ziarah kubur, masyarakat akan mengirimkan doa, kemudian melakukan kenduri ataupun makan bersama. Biasanya acara makan bersama dilakukan di sepanjang jalan di atas pelepah daun pisang.

 

Itulah sedikitnya tradisi Ramadan di berbagai daerah di Indonesia. Sebenarnya masih banyak sekali tradisi yang populer di Indonesia, seperti Malamang, Padusan, Suru Maca, dan lain sebagainya. Apakah kamu juga melakukan tradisi tertentu di bulan Ramadan? Kamu boleh berbagi cerita di kolom komentar, ya!

Rabu, 03 April 2024

5 Tips Skincare Rutin untuk Ramadan, Kulit Tetap Sehat Terawat!

5 Tips Skincare Rutin untuk Ramadan, Kulit Tetap Sehat Terawat!

 

Skincare rutin untuk ramadan

Saat berpuasa sebulan penuh tak hanya kesehatan badan yang perlu dijaga, tetapi kondisi kulit pun perlu diperhatikan. Pasalnya, saat berpuasa tubuh akan kekurangan cairan sehingga menyebabkan kulit mudah kusam dan dehidrasi. Karenanya kamu juga perlu menerapkan tips skincare rutin untuk Ramadan kali ini.

Tak dapat dimungkiri bahwa penting untuk merawat kulit agar tetap terhidrasi dan juga sehat selama menjalani puasa. Untuk itu diperlukan beberapa tips yang bisa kamu lakukan sebagai tahapan skincare rutinmu. Dengan begitu kamu bisa lebih tenang dan nyaman saat menjalani puasa.

Tips Skincare Rutin untuk Ramadan

Skincare merupakan rangkaian atau praktik kegiatan yang dilakukan secara bertahap untuk merawat kulit agar tetap sehat, bersih, dan membuat penampilan kulit tampak segar.

Melakukan perawatan kulit akan memberikan nutrisi yang baik bagi kulit. Sehingga kulitmu akan terlihat cerah, segar, dan tentu saja lebih sehat. Kamu dapat menerapkan tips skincare rutin untuk Ramadan berikut ini untuk menghindari permasalahan kulit yang tak diharapkan.

1. Memperbanyak Minum Air Putih

Seperti yang diketahui bahwa minum air putih sangat penting untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh harian. Akan tetapi saat berpuasa kamu hanya dapat mengonsumsi makanan dan minum di waktu berbuka hingga sahur saja.

Panda rentan waktu tersebut kamu perlu mengimbanginya dengan mengonsumsi air putih setidaknya 8 hingga 10 gelas. Tak hanya baik bagi kesehatan tubuh agar tidak kekurangan cairan. Akan tetapi, mengonsumsi air putih yang cukup juga dapat merawat kulit agat tetap terhidrasi. Sehingga kulit tetap sehat dan tidak mudah kering.

2. Menggunakan Facial Wash For Normal Skin dari Theraskin

Saat Ramadan biasanya kamu lebih banyak melakukan aktivitas, mulai dari bekerja, berburu takjil, hingga menyiapkan menu berbuka puasa. Karenanya salah satu tips skincare rutin untuk Ramadan yang perlu kamu lakukan yakni dengan membersihkan wajah dengan sabun.

Namun, pastikan kamu menggunakan sabun yang tepat sehingga dapat memberikan manfaat maksimal pada kulitmu dan menjadikannya tetap sehat terawat. Beruntungnya kini ada Facial Wash For Normal Skin dari Theraskin yang sudah ber-BPOM, aman, dan halal untuk digunakan. Dengan harga Rp32.000 kamu akan mendapatkan produk Facial Wash For Normal Skin dengan size 100 ML.

Sabun wajah cair ini diperkaya akan kandungan Sodium Lactate serta Aloe Vera. Keduanya bermanfaat untuk membersihkan dan menjaga kesehatan kulit. Untuk kamu yang memiliki kulit normal cenderung kering, Facial Wash For Normal Skin ini sangat cocok digunakan.

Produk terbaik dari Theraskin ini memiliki kandungan Potassium cocoyl hydrolyzed oat protein, Aqua, Sodium Lauroyl sarcosinate, Acrylates/Streareth-20 maethacrylate copolymer, Cocamidopropyl betaine, Glycol distearate, Panthenol, Sodium laureth sulfate, Allantoin, Cocamide MEA, Laureth-10, Benzoic acid, DMDM hydantoin, Fragrance, Aloe barbadensis leaf, Citrac acid, dan Sodium lactate.

Facial Wash For Normal Skin ini cocok menjadi pilihan skincare rutin untuk Ramadan kamu. Produk ini sudah ber-BPOM dengan nomor: BPOM RI No. NA18181212122.

Cara pakainya juga sangat mudah karena kamu hanya perlu membasahi wajah. Kemudian tuangkan produk facial wash ini panda telapak tangan dan buatlah hingga berbusa, lalu usapkan perlahan panda seluruh permukaan wajah. Terakhir tinggal bilas hingga bersih dan dapatkan kulit sehat, lembap, dan terawat.

Baca Juga: Susu Kambing Etawa Terbaik Tahun 2024, Rasa Nikmat Banyak Manfaat!

3. Tidak Menggunakan Makeup Terlalu Tebal

Meskipun sedang berpuasa bukan berarti kamu bisa bersantai di rumah dengan tidak melakukan apa pun, bukan? Kamu tentu harus tetap bekerja. Biasanya sebagian perempuan akan menggunakan makeup sebagai penunjang penampilan.

Akan tetapi, di bulan puasa ini tak ada salahnya untuk menghindari penggunaan makeup yang berlebih atau terlalu tebal. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan kulit agar kulit tak mudah lelah.

Kamu bisa menggunakan makeup simpel yang membuat penampilan wajahmu tetap fresh walaupun sedang berpuasa. Salah satunya kamu bisa mengaplikasikan Suncare for Normal Skin (Mild) dari Theraskin.

Tabir surya wajah ini akan melindungi kulitmu dari sinar UV matahari. Produk ini cocok digunakan untuk tipe kulit normal yang cenderung kering. Kamu dapat mengaplikasikan suncreen ini secara merata pada permukaan wajah hingga leher di pagi hari.

Baca Juga: 6 Kegiatan Ini Bikin Ngabuburit Ramadan Makin Seru, Sudah Coba?

Gunakan 20 menit sebelum kamu terpapar sinar matahari agar fungsinya menjadi maksimal. Kamu dapat mengulangi pemakaian ini setiap 2 hingga 3 jam guna mendapatkan perlindungan optimal. Produk andalan Theraskin ini juga sudah mendapat izin BPOM, aman, dan juga halal. Sehingga kamu tak perlu ragu untuk menggunakannya.

4. Jangan Malas Mandi

Biasanya waktu libur saat bulan puasa menyebabkan beberapa orang enggan mandi dan memilih untuk bersantai saja. Padahal menjaga kebersihan menjadi hal yang penting. Apalagi kebersihan juga sebagian dari iman.

Salah satu cara paling gampang untuk membuat tubuh bersih dan segar yakni dengan mandi pagi. Dengan rutin mandi pagi diyakini mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Terlebih bila kamu juga menggunakan produk perawatan diri seperti sampo dan shower gel untuk memenuhi kebutuhan kulit tubuh. Seperti menguatkan kulit kepala dan menghaluskan serta membersihkan tubuh.

5. Memakai Lipbalm saat Siang

Sering kali bibir menjadi pecah-pecah, kering, hingga mengelupas ketika tengah menjalankan puasa. Nah, salah satu produk perawatan bibir yang bisa kamu gunakan untuk mengatasinya yaitu lip-balm.

Kamu dapat menggunakannya saat siang hari untuk melembapkan dan menghidrasi kulit bibir. Pemakaian lip-balm ini juga termasuk dari tips skincare rutin untuk Ramadan sehingga kamu akan merasa lebih nyaman untuk berbicara di depan publik dengan kondisi bibir yang sehat.

 

Itulah tips skincare rutin untuk Ramadan yang mudah sekali diterapkan. Dengan begitu kesehatan kulitmu akan tetap terjaga dan terawat. Pastikan kamu nyaman dengan kondisi kulitmu sehingga kamu akan merasa lebih percaya diri.


Notification
Selamat Datang di Blog Keza Queen.
Done